TAFSIR
Firman Allah Swt.:
Firman Allah Swt.:
{قُلْ أَفَغَيْرَ اللَّهِ تَأْمُرُونِّي أَعْبُدُ أَيُّهَا الْجَاهِلُونَ}
Katakanlah, “Maka apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?” (Az-Zumar: 64)
KAOS DISTRO – Para ulama menyebutkan asbabun nuzul ayat ini berdasarkan apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim dan lain-lainnya dari Ibnu Abbas, bahwa orang-orang musyrik yang karena kebodohannya menyeru Rasulullah Saw. untuk menyembah tuhan-tuhan mereka dan mereka baru mau menyembah Tuhannya bila beliau mau menyembah tuhan mereka.
Maka turunlah ayat ini, yaitu firman-Nya:
{قُلْ أَفَغَيْرَ اللَّهِ تَأْمُرُونِّي أَعْبُدُ أَيُّهَا الْجَاهِلُونَ وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ}
Katakanlah, “Maka apakah kamu(orang- orang musyrik) menyuruh aku (Muhammad) menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?” Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu (hai Muhammad) dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, “Jika kamu (hai Muhammad) mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu(hai Muhammad) termasuk orang-orang yang merugi.” (Az-Zumar: 64-65)
Amalan-amalan yang banyak itu hilang sia-sia dengan satu kali saja berbuat syirik, maka apa gerangan apabila orang tersebut terus-menerus berjalan di atas kemusyrikan, padahal ayat ini ancaman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak mungkin berbuat syirik. Dan begitu juga para nabi semuanya diancam dengan ancaman yang sama. Jika nabi saja seandainya tidak memurnikan tauhid akan dianggap musyrik/kafir oleh Allah,apalah lagi selain nabi..
Ayat ini semakna dengan ayat lainnya yang menyebutkan:
{وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Al-An’am: 88)
**************
Adapun firman Allah Swt.:
{بَلِ اللَّهَ فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ}
“Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.” (Az-Zumar: 66)
Maksudnya, murnikanlah penyembahan itu hanya kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya; lakukanlah hal ini olehmu dan oleh orang-orang yang mengikutimu dan membenarkanmu.
KAOS DISTRO – Ya ikhwah, kembalilah pada kemurnian tauhid dengan sebenar-sebenarnya. Demi Allah bahwa demokrasi dan sistem pemerintahan yang dihasilkan olehnya adalah bagian dari kesyirikan sama seperti syirik berhala, meminta pada kubur, bersumpah kepada selain Allah, bernadzar kepada sesajen, dan melakukan sembelihan untuk jin, dan sebagainya yang wajib kita ingkari dengan tangan, lisan, sekecilnya hati bukan malah menjadikan diri kita bagian dari mereka dan pembela mereka, na’udzubillah.
Syubhat demokrasi ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat awam kecuali jika mereka kembali kepada tauhid. Maka selamatkanlah dirimu dan keluargamu (at-tahrim :6), dan ajaklah manusia memurnikan peribadatan hanya kepada Allah semata..