WASPADAI EMPAT PINTU MAKSIAT DALAM DIRI KITA
Maksiat itu Berawal Dari Tatapan Mata : Ketika Islam mengharamkan sebuah perbuatan, maka Islam pun memberitahu cara agar manusia tidak mendekati perbuatan tersebut. Dalam hal berzina, Islam begitu ketat mengatur pergaulan antara laki-laki dan perempuan agar tidak terjadi rangsang syahwat.
Tahukah Anda, ada empat pintu masuk maksiat yang kita miliki. Pertama, pandangan. Berawal dari mata memandang kepada hal yang terlarang, inilah saat setan merasuk. Rasa kagum, suka, dan—bukan tak mungkin—birahi bergelora, melahirkan pikiran tak berbatas. Kedua, pikiran yang melintas. Hasil dari pandangan mata adalah gambaran di benak manusia yang melahirkan keinginan. Ini bisa hadir spontan dan liar. Ketiga, lidah. Keinginan dalam hati kemudian ‘dikeluarkan’ dalam bentuk kalimat yang keluar dari mulut. Saling berkenalan, bercakap-cakap, janjian, lalu merasa soulmates. Keempat, perbuatan. Ya, ketika sudah merasa dekat di hati, tanpa sadar setan membisikkan rayuan agar dua insan berbuat zina.
Perbanyaklah mendekat kepada Allah Swt dengan memperbaiki ibadah harian dan ibadah sunnah lain. Perbanyak pula mengkaji isi Quran dan hadis di majelis ilmu, agar Anda mendapat banyak teman yang mengajak kepada kebaikan. Perbanyak aktivitas yang bermanfaat agar tak banyak waktu luang tersisa dan terisi dengan maksiat.
Kalau ngebahas tentang menundukan pandangan emang agak sulit ya, apa lagi untuk yang sekolah nya di sekolah umum yang mungkin ikhtilat antara laki-laki dan perempuan.
Liat cogan lewat..
“Ma Sya Allah, gansss bangett!”
Liat artis di instagram..
“Ganteng bangett ”
Huaa memang sulit untuk bisa menundukan pandangan di jaman seperti ini.
Tapi guys, yakinlah kalau kita mampu melakukan ini maka hati kita akan jauuh lebih tenang. kenapa? Karena ketika menjaga pandangan kita, Allah akan menjaga hati kita.
Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nur [24] : 30).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
هذا أمر من الله تعالى لعباده المؤمنين أن يغضوا من أبصارهم عما حرم عليهم، فلا ينظروا إلا إلى ما أباح لهم النظر إليه ، وأن يغضوا أبصارهم عن المحارم
“Ini adalah perintah dari Allah Ta’ala kepada hamba-hambaNya yang beriman untuk menjaga (menahan) pandangan mereka dari hal-hal yang diharamkan atas mereka. Maka janganlah memandang kecuali memandang kepada hal-hal yang diperbolehkan untuk dipandang. Dan tahanlah pandanganmu dari hal-hal yang diharamkan.”
Huaa memang sulit untuk bisa menundukan pandangan di jaman seperti ini.
Tapi guys, yakinlah kalau kita mampu melakukan ini maka hati kita akan jauuh lebih tenang. kenapa? Karena ketika menjaga pandangan kita, Allah akan menjaga hati kita.
Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nur [24] : 30).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
هذا أمر من الله تعالى لعباده المؤمنين أن يغضوا من أبصارهم عما حرم عليهم، فلا ينظروا إلا إلى ما أباح لهم النظر إليه ، وأن يغضوا أبصارهم عن المحارم
“Ini adalah perintah dari Allah Ta’ala kepada hamba-hambaNya yang beriman untuk menjaga (menahan) pandangan mereka dari hal-hal yang diharamkan atas mereka. Maka janganlah memandang kecuali memandang kepada hal-hal yang diperbolehkan untuk dipandang. Dan tahanlah pandanganmu dari hal-hal yang diharamkan.”
(Tafsir Ibnu Katsir, 6/41)
Menahan pandangan mata merupakan dasar untuk menjaga hati, dengan menjaga hati tandanya kita pun telah kemaluan. Makannya mengapa ada yang di namakan zina pandangan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Menahan pandangan mata merupakan dasar untuk menjaga hati, dengan menjaga hati tandanya kita pun telah kemaluan. Makannya mengapa ada yang di namakan zina pandangan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْعَيْنُ تَزْنِي، وَالْقَلْبُ يَزْنِي، فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا الْقَلْبِ التَّمَنِّي، وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ مَا هُنَالِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ
“Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat (yang diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu.”
(HR. Ahmad no. 8356. Dinilai shahih oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth.)
Maksiat itu Berawal Dari Tatapan Mata : Jadi guys, pandangan ini adalah pintu dari zina hati dan zina kemaluan. Na’udzubillahi min dzalik. Makanya Allah mengharamkan kita untuk memandang hal-hal yang haram dan hal-hal yang dapat menjerumuskan kita ke yang haram.
Namun juga perlu diketahui bahwa tidak semua pandangan mata itu haram, pandangan mata dibolehkan jika untuk kemaslahatan yang pasti dan diharamkan jika dikhawatirkan mengakibatkan kerusakan serta tidak mendatangkan kemaslahatan yang jelas.
Namun juga perlu diketahui bahwa tidak semua pandangan mata itu haram, pandangan mata dibolehkan jika untuk kemaslahatan yang pasti dan diharamkan jika dikhawatirkan mengakibatkan kerusakan serta tidak mendatangkan kemaslahatan yang jelas.
Seperti contohnya saat di kelas diajari oleh guru laki-laki. Kita ngga bisa konsen jika tidak melihat guru dan guru nya pun tidak membuat kita terfitnah (dari wajahnya) maka, tidak apa-apa memandang. Namun jika gurunya ganteng dan memfitnah, maka tundukan pandangan mu ya!
Ingat bahwa pandangan itu adalah cerminan hati kita. Jika kita dapat menahan pandangan kita, berarti kita berhasil menahan syahwat dan keinginan hati. Begitu pula sebaliknya.
Ingat bahwa pandangan itu adalah cerminan hati kita. Jika kita dapat menahan pandangan kita, berarti kita berhasil menahan syahwat dan keinginan hati. Begitu pula sebaliknya.
Beberapa alasan mengapa kita harus menundukan pandangan:
1. Pandangan yang liar adalah sarana menuju yang haram
Tentang keharamannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Ali, janganlah pandangan pertama kau ikuti dengan pandangan berikutnya. Untukmu pandangan pertama, tetapi bukan untuk berikutnya.” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Hakim sesuai dengan syarat Muslim)
2. Membiarkan pandangan lepas adalah bentuk kemaksiatan kepada Allah
Allah berfirman dalam Al Qur’an surat An-Nur ayat 30, yang artinya, “Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, agar mereka menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
3. Masuknya setan ketika seseorang itu memandang
Maksiat itu Berawal Dari Tatapan Mata : Masuknya setan lewat jalan ini melebihi kecepatan aliran udara ke ruang hampa. Parahnya, setan akan menjadikan wujud yang dipandang sebagai berhala tautan hati, mengobral janji dan angan-angan. Lalu ia menyalakan api syahwat dan ia lemparkan kayu bakar maksiat. Pintarnya lagi, setan akan menyesatkan manusia secara bertahap. Ada pepatah yang mereka pegangi; berawal dari pandangan, lalu berubah menjadi senyuman, kemudian beralih menjadi percakapan, kemudian berganti menjadi janjian, yang pada akhirnya berubah menjadi pertemuan. Begitu hebatnya setan melemparkan panah beracun pada diri kita dan setan melemparkannya secara bertahap sehingga kadang kita tidak menyadarinya. Astaghfirullah…Tidak percaya? Masih ingat dengan kisah Yusuf dan para bangsawati yang mengiris-ngiris jari ‘kan?
4. Pandangan tersebut akan menyibukkan hati
Seseorang yang hatinya sibuk akan menyebabkannya lupa akan hal-hal yang bermanfaat baginya. Akhirnya, ia akan selalu lalai dan hanya mengikuti hawa nafsunya.
5. Kita dapat merusak hati orang lain
Maksiat itu Berawal Dari Tatapan Mata : Seringkali, pandangan seorang wanita kepada laki-laki tak hanya merusak hati si pemandang. Ketika dicampur dengan senyum, tunduk atau berbisik dengan rekannya sesama perempuan, lalu bayangan ini tertangkap oleh laki-laki yang dipandang atau yang merasa GR (gede rasa) karena merasa dipandang, pasti ada lagi hati yang rusak. Wah, hanya menambah dosa saja itu!!
Imam Ibnul Qayyim Berkata :
Imam Ibnul Qayyim Berkata :
“Pandangan akan menyusup ke dalam hati seperti anak panah yang meluncur saat dibidikkan. Jika tidak membunuh, tentu anak panah akan membuat luka. Atau pandangan itu seperti bara api yang dilemparkan ke dahan-dahan kering. Jika tidak membakar semuanya, tentu ia akan membakar sebagian diantaranya.”
(Kitab Raudhatul Muhibbin)
Maka dari itu kawan, ayoo tundukan pandangan kalian dari hal-hal yang Allah haramkan!
Ini beberapa manfaat dari menundukan pandangan :
1. Membersihkan hati dari derita dan penyesalan
2. Mendatangkan cahaya dan keceriaan hati.
Maka dari itu kawan, ayoo tundukan pandangan kalian dari hal-hal yang Allah haramkan!
Ini beberapa manfaat dari menundukan pandangan :
1. Membersihkan hati dari derita dan penyesalan
2. Mendatangkan cahaya dan keceriaan hati.
Karena memandang yang haram adalah sebuah maksiat dan dosa dapat membuat hati kota kotor, ketika kita menjauhi maksiat maka hati kita akan bersih dan mendatangkan cahaya.
3. Mendatangkan kekuatan firasat yang benar.
3. Mendatangkan kekuatan firasat yang benar.
Firasat itu merupakan cahaya dan buah dari cahaya. Jika hati bercahaya maka firasat tidak akan meleset sebab hati merupakan cermin yang memperlihatkan seluruh data seperti apa adanya, sedangkan mengumbar pandangan seperti menghembuskan napas di cermin.
4. Membuka pintu dan jalan ilmu serta memudahkan untuk mendapatkan sebab-sebab ilmu.
5. Mendatangkan kekuatan hati, keteguhan dan keberanian.
6. Mendatangkan kegembiraan, kesenangan dan kenikmatan.
7. Membebaskan hati dari tawanan syahwat.
8. Menutup pintu neraka jahannam
9. Menguatkan dan mengkokohkan akal
10. Membebaskan hati dari syahwat yang memabukkan dan kelalaian yang melenakan.
4. Membuka pintu dan jalan ilmu serta memudahkan untuk mendapatkan sebab-sebab ilmu.
5. Mendatangkan kekuatan hati, keteguhan dan keberanian.
6. Mendatangkan kegembiraan, kesenangan dan kenikmatan.
7. Membebaskan hati dari tawanan syahwat.
8. Menutup pintu neraka jahannam
9. Menguatkan dan mengkokohkan akal
10. Membebaskan hati dari syahwat yang memabukkan dan kelalaian yang melenakan.
Maksiat itu Berawal Dari Tatapan Mata : Karena pandangan mata pasti dapat membuat pelakunya lalai dari Allah dan akhirat serta membuatnya mabuk dan menjadi tawanan cinta.
Ingatlah guys, Allah memberi balasan kepada hamba atas amalnya dengan balasan yang sejenis. Barang siapa yang menundukan pandangan dari hal-hal yang diharamkan maka Allah akan mengganti nya membuatnya nikmat akan memandang yang halal. Ingin kan punya suami yang nikmat untuk di pandang? Maka ayo tundukan pandangan mu